Senin, 18 Oktober 2010

Lelaki yang menangis

Asyari muhammad

ada luka di jeruji besi
sebelum darah mengeras

lelaki tua berkarat
menuai kudus
menghitung jari-jemari yang habis terkikis
melukis awan pada tembok beton
jarakmu meneteskan kepedihan
;sehabis subuh

ada luka di jeruji besi
lelaki tua membawa seikat rindu
melintasi kota nan ukir
seekor macan kumbang
liar, mencabik-cabik bola api

ada luka yang tersisa
memandangmu di atas benteng portugis
kota nan kecil terlintas di selat utara

lelaki tua meneteskan airmata
mengalir disekujur tubuh
menghitung nasib
disepanjang trotoar

jepara, 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar