Asyari Muhammad
Sebelum fajar yang selalu hangat
Merapatlah,
Mendekaplah
Bersama anak-anak sungai
Mengaliri lika-liku hidup
Seperti perempuan-perempuan
Dekat gerbong tua
Yang senantiasa merindu buah-buah surga
Bersanding para pujangga,
Dan sebelum fajar yang selalu hangat
Kemana harus melangkah
Sedang langkah tak sampai
Kemana harus terbang
Sedang sayap-sayap selalu patah
Kepada siapa harus bersuara
Sedang mereka selalu bungkam
Seperti batu-batu cadas?.
Maka,
Merapatlah,mendekaplah,dipelukannya
Sebelum serdadu letupkan api
Agar tak menjalar dan menjadi abu sia sia
Seperti sediakala
Jepara, 2008
Senin, 20 Juli 2009
Bukit Cadas
Asyari Muhammad
Bukit cadas kini hilang di telan bumi
Tak tau siapa yang melukainya
Semua bungkam
Memejamkan mata
Meninggalkan luka
Demi kenikmatan fatamorgana
Dan kini bukit cadas
Hanya bisa menangis
Menagisi seserpih debu,batu-batu
Pun tumbang segala harapan
Bukit cadas semenanjung utara
Masa depanmu musnah
Ditangan mereka
081008
Bukit cadas kini hilang di telan bumi
Tak tau siapa yang melukainya
Semua bungkam
Memejamkan mata
Meninggalkan luka
Demi kenikmatan fatamorgana
Dan kini bukit cadas
Hanya bisa menangis
Menagisi seserpih debu,batu-batu
Pun tumbang segala harapan
Bukit cadas semenanjung utara
Masa depanmu musnah
Ditangan mereka
081008
Surat Kosong
Asyari Muhammad
malam ini aku tulis surat kosong
semoga kau tidak membacanya
di sela sela gerimis
sebab,aku takut jika angin menusukku dari belakang
sementara tik tak jam
terus berdetak seperti degup jantung
terus memompa langkah
memutar waktu
nyanyikan rindu
nyanyikan purnama
malam ini aku tulis surat kosong
lantaran tak ada kata kata
2009
malam ini aku tulis surat kosong
semoga kau tidak membacanya
di sela sela gerimis
sebab,aku takut jika angin menusukku dari belakang
sementara tik tak jam
terus berdetak seperti degup jantung
terus memompa langkah
memutar waktu
nyanyikan rindu
nyanyikan purnama
malam ini aku tulis surat kosong
lantaran tak ada kata kata
2009
Senin, 16 Maret 2009
Aku masih mengingat-Mu
Asyari Muhammad
Aku masih mengingat-Mu
Ketika lahir telanjang
Hidup pun telanjang
Mati pun telanjang
Dan tak tau untuk siapa aku lahir
Kepada siapa terlahirkan
Aku masih mengingat-Mu
Sebatas awan di langit biru
Menderu deru memohon alpha
Di kesunyian malam malam-Mu
Aku masih mengingat-Mu
Seperti sayap sayap yang patah
Terbang pun tak mampu
Membenam dalam diri
Kalau pun tersadar
Mungkin aku malu
Dan tak mau,
Jika hidup seperti mimpi
Menelanjangi kota tak berdaya
250608
Aku masih mengingat-Mu
Ketika lahir telanjang
Hidup pun telanjang
Mati pun telanjang
Dan tak tau untuk siapa aku lahir
Kepada siapa terlahirkan
Aku masih mengingat-Mu
Sebatas awan di langit biru
Menderu deru memohon alpha
Di kesunyian malam malam-Mu
Aku masih mengingat-Mu
Seperti sayap sayap yang patah
Terbang pun tak mampu
Membenam dalam diri
Kalau pun tersadar
Mungkin aku malu
Dan tak mau,
Jika hidup seperti mimpi
Menelanjangi kota tak berdaya
250608
Berita hari ini
Asyari Muhammad
Kita kalang kabut oleh pradaban
Setelah berjatuhan korban di pinggiran kota
Bocah bocah tak berdosa pun jadi sasaran
Mesin mesin pembunuh merajalela
Lantaran wilayah kekuasaan
Kita kalang kabut di perbatasan
Setelah tangan tangan raksasa hancurkan kota tak berdaya
Hanya debu jalanan melekat di kaca kaca
Tanker para zionis,
Terus mendekat,menggulung lautan merah
Menyusuri gang gang diantara mayat mayat suhada’
Letupkan senapan,membombardir gedung gedung,
Pejuang palestina
terus berjatuhan
Dan kita kalang kabut di belahan dunia
Berbagai simpatik berdatangan
Atas nama pejuang
Hancurkan Israel !
Bebaskan palestina !
Sebelum airmata membanjiri belahan dunia
Kita kalang kabut oleh pradaban
Setelah berjatuhan korban di pinggiran kota
Bocah bocah tak berdosa pun jadi sasaran
Mesin mesin pembunuh merajalela
Lantaran wilayah kekuasaan
Kita kalang kabut di perbatasan
Setelah tangan tangan raksasa hancurkan kota tak berdaya
Hanya debu jalanan melekat di kaca kaca
Tanker para zionis,
Terus mendekat,menggulung lautan merah
Menyusuri gang gang diantara mayat mayat suhada’
Letupkan senapan,membombardir gedung gedung,
Pejuang palestina
terus berjatuhan
Dan kita kalang kabut di belahan dunia
Berbagai simpatik berdatangan
Atas nama pejuang
Hancurkan Israel !
Bebaskan palestina !
Sebelum airmata membanjiri belahan dunia
Rabu, 11 Maret 2009
24 jam bersamamu
Asyari Muhammad
sejauh mata memandangnya
kau tampak anggun malam itu
menuai cinta di malam khidmat
penuh rasa
sejauh mata menanam hasrat di tubuhmu : kekasih
kini membekas, tak pernah pergi dari makamnya
24 jam sudah kau bersamaku
menghitung rasa yang tak pernah pudar
melintasi malam nan pekat
walau sepenggal rindu tak pernah henti
mengalirkan darah di tubuh terkasih
lantaran jarak
tak menyurutkanku berlayar kepadamu
Bandung,2011
Langganan:
Postingan (Atom)